Sistem Informasi Desa Ajibarang Kulon
Ajibarang Kulon, Warga, Kelompok Tani dan Aparat Pemerintahan desa Ajibarang Kulon menggelar aksi kerja bakti penyedotan lumpur atau sedimentasi yang mengendap di sekitar Sungai Susukan - Wilaki, setelah tebing di wilayah tersebut mengalami longsor. Minggu 23/02/2025. Kejadian longsor yang terjadi beberapa hari lalu menimbulkan tumpukan sedimen yang mengurangi kapasitas aliran sungai, serta berpotensi menimbulkan banjir dan gangguan terhadap aktivitas warga.



Kondisi ini memicu
perhatian dari Pemerintah Desa dan instansi terkait yang lalu melakukan langkah
cepat dengan mengadakan kerja bakti pengerukan lumpur secara rutin dan massif.
Aksi ini dilakukan agar aliran sungai kembali lancar dan mengurangi resiko
banjir terutama saat musim hujan datang.
Kerja bakti dilakukan
oleh sekitar 30 orang yang terdiri dari para petani dan warga di wilayah setempat. Hadir dalam
acara tersebut, Ketua Kelompok Tani (Gapoktan) Kusnaeni, Ketua P3A Jafarudin, Ulu-Ulu
Desa Ajibarang Kulon, Riyono serta Ulu-Ulu Golongan Wardi ikut dalam kegiatan
kerja bakti tersebut.
Menurut Kepala Dusun
Dua, Riszki Finandrianto, pekerjaan ini merupakan bagian dari upaya penanganan
darurat yang dilakukan bersama warga setempat. “Kami menggabungkan tenaga
masyarakat dan Kelompok Tani untuk membersihkan sedimentasi yang menumpuk di
dasar sungai. Upaya ini penting agar tidak terjadi genangan air yang lebih
parah maupun banjir,” ungkapnya.
Kegiatan ini mendapat
apresiasi dari warga sekitar yang merasa terbantu dengan adanya upaya
penanganan cepat tersebut. “Kami berharap, dengan pengerukan ini, sungai
menjadi lebih lega dan aman. Mudah-mudahan daerah kami bisa terhindar dari
banjir besar di musim penghujan nanti,” ujar salah satu warga, Sukarso.
Kerja bakti pengerukan
lumpur di Sungai Susukan menjadi langkah penting dalam penanggulangan bencana
lokal akibat longsor tebing. Kerjasama antar masyarakat dan pemerintah
diharapkan mampu menjaga keberlangsungan ekosistem sungai sekaligus
perlindungan terhadap warga dari potensi bahaya banjir.